Minggu, 20 Januari 2013

Mengenang 19 tahun meninggalnya Sir Matt Busby


Hari ini(20 januari) tepat 19  tahun meninggalnya legenda hidup Manchester United,Sir Matt Busby karena menderita kanker.Mari kita telisik lebih jauh perjalanan karir mantan pemain Manchester City & Liverpool ini.
  
Sir Alexander Matthew “Matt” Busby, CBE, KCSG (26 Mei 1909 – 20 Januari 1994) adalah seorang pemain sepak bola dan manajer asal Skotlandia, dia menjadi manajer paling dikenal setelah menangani Manchester United antara tahun 1945 dan 1969 dan lagi untuk paruh kedua musim 1970-1971. Lama pengabdian dan banyaknya gelar bersama United milik Busby kemudian dikalahkan oleh Sir Alex Ferguson.  

Sebelum masuk ke manajemen, Busby adalah seorang pemain untuk dua klub rival terbesar Manchester United, Manchester City dan Liverpool. Selama membela City, Busby bermain di dua final Piala FA dan memenangkan salah satunya. Setelah karir pemainnya terputus oleh Perang Dunia Kedua, Busby ditawari pekerjaan sebagai asisten pelatih di Liverpool, tetapi mereka tidak mau memberinya kendali atas tim yang ia inginkan dan ia akhirnya mengambil pekerjaan manajer kosong di Manchester United sebagai gantinya.

 

Kehidupan Awal

Lahir dari orang tua bernama Alexander dan Nellie Busby di sebuah pondok di desa pertambangan Orbiston, Bellshill, North Lanarkshire, Busby dibesarkan sebagai seorang Katolik Roma keturunan Lithuania. Ketika ia lahir, ibu Busby diberitahu oleh dokter “seorang pemain sepak bola hari ini telah datang ke rumah ini”. Ayah Busby – seorang penambang – dibunuh oleh seorang sniper Jerman selama Perang Dunia I pada Pertempuran yang disebut “Battle of the Somme”, sementara tiga dari pamannya tewas di Perancis dengan Cameron Highlanders.
 
(Footsteps of a legend: Frank O’Farrell (left) and Sir Matt Busby (right))
Busby sering menemani ayahnya ke dalam lubang batu bara, tetapi cita-cita yang sebenarnya adalah untuk menjadi pemain sepakbola profesional. Pada otobiografinya tahun 1973 Busby menggambarkan dirinya ingin menjadi pesepakbola gila seperti setiap anak lainnya di Bellshill, mengutip ri, dkhususnya kesan yang timbul dari Alex James dan Hughie Gallacher.
 

Cita-cita Busby hampir pupus ketika Ibunya mengajaknya beremigrasi ke Amerika Serikat, tetapi ia diberi penangguhan hukuman dengan waktu proses sembilan bulan. Sementara itu, Busby mendapat pekerjaan penuh waktu sebagai collier dan sebagai sampingan dia bermain sepak bola paruh waktu untuk Stirlingshire Denny Hibs. Dia hanya bermain beberapa pertandingan untuk Denny Hibs, tapi itu tidak lama sebelum ia menandatangani kontrak dengan Manchester City yang saat itu  promosi ke Divisi Satu.

 

Karir Bermain

Karir Club

Saat berusia 18 tahun, Busby bergabung dengan Manchester City dengan kontrak satu tahun senilai £ 5 per minggu pada tanggal 11 Februari 1928, dengan ketentaun dia bisa meninggalkan klub pada akhir kesepakatan jika ia masih ingin beremigrasi ke Amerika Serikat dengan ibunya. Dia memutuskan untuk tinggal dan melakukan debut untuk City pada tanggal 2 November 1929, lebih dari 18 bulan setelah debut pertama untuk City, ketika City menang 3-1 di kandang Middlesbrough di Divisi Pertama. Dia tampil lebih dari 11 kali bersama City musim itu, semua sebagai penyerang dan mencetak lima gol.
 
(26th March 1983. 1983 Milk Cup Final at Wembley. Liverpool 2. v Manchester United 1. Manchester United elder statesman Sir Matt Busby, left, with Liverpool Manager Bob Paisley)
Selama musim 1930-31, manajer City Hodge Peter memutuskan bahwa bakat Busby bisa lebih baik dimanfaatkan di sisi lapangan, di sisi kanan. Pada posisi barunya, Busby membangun reputasi sebagai pemain cerdas dan pengumpan bola yang baik. Pada tahun 1930, Manchester United mengirim pemandu bakat dan mencoba menawar Busby, tapi biaya senilai £ 150 ditolak City. Pada musim 1931-32, Busby mapan di tim utama dan hanya absen dalam satu pertandingan.
 
(Just give this to George: Matt Busby (left) gives Bobby Charlton a pep talk)
Busby dan Jackie Bray kemudian menjadi sepasang sayap City yang tak tergantikan hingga membuat kapten tim Jimmy McMullan harus pindah klub untuk tetap menjaga karirnya di level tertinggi. Pada tahun 1930 Manchester City tampil kuat di Piala FA. Mereka mencapai semifinal pada tahun 1932, dan final pada 1933 sebelum akhirnya memenangkan turnamen tahun 1934. Namun, pada paruh kedua musim 1934-35, jersey nomor 4 milik Busby dipakai oleh Jack Percival yang terus menunjukkan permainan baik dan Busby dilego ke Liverpool dengan biaya £ 8.000 pada tanggal 12 Maret 1936, setelah membuat penampilan lebih dari 200 kali untuk City.
(Duncan Edwards signs as a professional for Manchester United with manager Matt Busby)
Busby melakoni debut untuk The Reds hanya dua hari kemudian, pada tanggal 14 Maret, saat laga Away ke kandang Huddersfield Town; pertandingan berakhir dengan kekalahan Liverpool 1-0. Busby mencetak gol pertamanya satu bulan kemudian. Golnya di menit 47 membantu timnya bermain imbang 2-2 melawan Blackburn Rovers di Ewood Park. Busby kemudian mengakuisisi jersey nomor 4 dan menyingkirkan Ted Savage. Dia jarang melewatkan satu pertandingan pun selama tiga musim berikutnya. Konsistensi permainannya membuatnya dihadiahi ban kapten dan memberikan perbedaan besar untuk klub. Bersama dengan Jimmy McDougall dan Tom Bradshaw, Busby dianggap sebagai gelandang terbaik yang pernah dimiliki Liverpool.
(Manchester United manager Matt Busby and his players celebrate winning the First Division Championship with champagne in the bath, 1957)
Bob Paisley bergabung dengan Liverpool dari Bishop Auckland pada tahun 1939, dan itu kemudian menjadi hubungan dua manajer sukses yang erat yang dikenal dunia hingga saat ini. Perang Dunia II tiba segera setelah itu, dan sekaligus mengakhiri karir bermain Busby. Seperti banyak dari staf pemain Liverpool, ia menandatangani kontrak untuk layanan nasional di King’s Liverpool Regiment. Busby tetap bermain sepak bola selama perang, membuat tiga penampilan untuk Chelsea. Dia juga sempat bermain untuk Middlesbrough, Reading, Brentford, Bournemouth & Boscombe Athletic dan Hibernian.

 

Karir International

Busby hanya membuat satu penampilan internasional resmi untuk Skotlandia, ia bermain dalam kekalahan 3-2 Skotlandia dari Wales dalam kejauraan British Home Championship di Ninian Park, Cardiff, pada tanggal 4 Oktober 1933. Busby bermain di barisan gelandang bersama dengan pemain yang di masa depan menjadi asistennya sebagai manajer, Jimmy Murphy.
(Matt Busby leads his Manchester United team out at Wembley ahead of the FA Cup final against Leicester, 1963)
Busby juga membuat tujuh kali penampilan untuk Skotlandia melawan Inggris selama Perang Dunia Kedua, memenangkan satu dari mereka, tetapi ini dianggap tidak resmi. Dia mewakili Scottish League XI dalam pertandingan antar liga pada tahun 1941, sementara ia adalah seorang pemain tamu Hibernian.

 

Karir Managerial

Kedatangan dan Hari-Hari Awal di Manchester United

Selama Perang Dunia Kedua, Busby menjabat sebagai pelatih sepak bola di Army Physical Training Corps dan pengalaman yang dihasilkan di Liverpool manajer mereka George Kay menewarinya sebagai asisten manajer. Namun, pengalaman juga yang menempa Busby tentang pendapat bagaimana sepakbola harus dimainkan dan diatur, dan pendapat itu jelas berbeda dengan kebijakan dewan di Liverpool. Ketua Liverpool Billy McConnell hanya memberikan pekerjaan alternatif untuk Busby.
(Matt Busby and Chelsea manager Tommy Docherty look on as Graham Moore signs for Manchester United, 1963)
Setelah Manchester United sempat mencoba menggaet Busby dari Manchester City pada tahun 1930, ia menjadi teman baik dengan fixer United, Louis Rocca, hubungan mereka dibantu sebagian oleh kenyataan bahwa keduanya adalah anggota Manchester Catholic Sportsman’s Club. United sangat membutuhkan seorang manajer untuk mengambil alih posisi sekretaris klub Walter Crickmer setelah perang dan pertemuan dewan digagas pada Desember 1944 untuk memungkinkan datangnya manajer baru.

(Sir Matt Busby (right) and Bobby Charlton are presented with a copy of Immediate Records’ release of the 1968 European Cup final commentary, 1969)
Mengetahui bahwa Liverpool sudah menawarkan Busby pekerjaan, Rocca menyarankan kepada dewan United untuk “menyerahkan masalah itu kepada [nya]” dan segera menulis surat kepada Busby, yang ditujukan kepada resimen tentara-Nya. Surat itu tidak jelas, hanya mengacu pada “pekerjaan”, takut kalau-kalau jatuh ke tangan yang salah, yaitu pejabat Liverpool.
(Matt Busby leads his Manchester United team out at Wembley ahead of the FA Cup final against Leicester, 1963)
Pada bulan Februari 1945, masih berseragam, Busby muncul di Cornbrook Cold Storage, salah satu bisnis ketua United James W. Gibson di Trafford Park untuk membahas isi surat Rocca dengan ketua. Busby meminta agar dia terlibat langsung dalam pelatihan, memilih tim di hari pertandingan dan bahkan memilih pemain yang akan dibeli dan dijual tanpa campur tangan dari direksi klub, yang, ia percaya, tidak tahu-menahu tentang pemain yang cocok.
Tingkat kontrol seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya di sepakbola Inggris, tapi ketua United tidak membantah. Busby awalnya ditawari kontrak tiga tahun, tapi berhasil mengamankan dirinya dalam kontrak lima tahun setelah menjelaskan bahwa dibutuhkan setidaknya selama itu untuk revolusi sehingga memiliki efek yang nyata.
(Matt Busby (right) with Alex Stepney and Tommy Docherty following the goalkeeper’s transfer from Chelsea to Manchester United, 1966)
Kontrak tersebut ditandatangani hari itu – 19 Februari 1945 – tapi tidak sampai 1 Oktober Busby resmi mengambil alih kendali di Manchester United. Untuk sementara, ia kembali ke Army Physical Training Corps, dimana tim sepakbola mereka bertanding ke Bari, Italia, pada musim semi 1945. Di sana, ia membuat sesi pelatihan untuk tim sepak bola yang terdiri dari bintara yang dipimpin oleh mantan gelandang West Bromwich Albion Jimmy Murphy. Terkesan dengan skill gelandang asal Wales itu, Busby akhirnya berbicara dengannya dan menawarkan pekerjaan sebagai asisten manajer di Manchester United, dan Murphy menerimanya.
(Manchester United manager Matt Busby gives a press conference after winning the First Division Championship, May 1967)
Kerja sama keduanya menunjukkan tren posisitif ketika berhasil membawa United duduk di urutan runner-up di belakang Liverpool pada akhir musim 1946-47. Manchester United menjadi runner-up di liga pada tahun 1947, 1948, 1949 dan 1951, dan memenangkan Piala FA pada tahun 1948, sebelum memenangkan kejuaraan liga pada tahun 1952. Pada tahap ini menjadi awal penunjukan kapten Johnny Carey atas kemampuan awalnya, dan satu set pemain baru harus ditemukan. Busby, yang telah mencapai banyak keberhasilan meskipun kurangnya pengalaman manajerial sebelumnya, diharapkan membelanjakan sejumlah besar uang untuk pemain-pemain top.
(Matt Busby shakes hands with Prince Philip before Manchester United’s FA Cup final against Leicester, May 1963)
Namun bukan hal itu yang dilakukan Busby, sebaliknya dia mengganti pemain-pemain tua dengan pemain semuda rata-rata beruasia 16 dan 17 tahun. Ini termasuk bek kanan Bill Foulkes, gelandang Mark Jones dan Jackie Blanchflower, pemain sayap Albert Scanlon dan David Pegg dan striker Liam Whelan. Di antara mereka adalah Duncan Edwards, yang dinilai oleh banyak orang sebagai pemain Inggris terbaik di zamannya, dan membuat debut bersama tim Ingggris pada usia 18 tahun, menjadi rekor pemain termuda yang membela tim nasional yang bertahan selama lebih dari 40 tahun.
Busby menukangi tim Great Britain di Summer Olympics 1948. Tim ini mencapai semi-final, namun kalah 3-1 dan menjadi runner-up di bawah Yugoslavia. Pada tahun 1956, Sir Matt ditawari peran manajer Real Madrid. Presiden Real Madrid pada saat itu mengatakan kepadanya bahwa “peran itu seperti mengelola surga.” Busby menolak tawaran itu dan mengatakan bahwa “Manchester adalah Surgaku.”

The Busby Babes dan Tragedi Munich

Selama periode ini, tim asuhan Busby dijuluki sebagai “Busby Babes”, karena dari tangan dinginnya Busby menelurkan banyak pemain berbakat. Mereka memenangkan liga tahun 1956 dan 1957, dan menjadi runner-up di bawah Aston Villa di final Piala FA tahun 1957. Pemain muda yang sukses digaet United saat itu adalah striker Tommy Taylor dan kiper Harry Gregg yang menandatangani kontrak dengan durasi empat tahun.
(SURVIVOR … Sir Matt the day after the crash)
Busby dan timnya memulai musim 1957-58 penuh ambisi memperebutkan trofi Football League, Piala FA dan Piala Eropa. Dalam perjalanan pulang dari pertandingan Piala Eropa melawan Red Star Belgrade pada tanggal 6 Februari 1958, pesawat mereka jatuh di landasan di Bandara Munich. Tujuh pemain dan tiga ofisial klub termasuk di antara 23 orang yang tewas di tempat kejadian; Duncan Edwards meninggal karena luka-lukanya dua minggu kemudian, sementara dua pemain lainnya luka parah sehingga harus pensiun sebagai pemain sepakbola. Busby menderita beberapa luka-luka dan dua kali menerima Last Rites, ia kemudian selamat dan pulih dari cedera dan meninggalkan rumah sakit setelah sembilan minggu.
(Jimmy Murphy and Sir Matt Busby)
Dia tidak menyadari dampak dari tragedi Munich sampai beberapa minggu setelah kecelakaan itu. Dokter merasa dia tidak cukup kuat untuk mengetahui kebenaran sampai saat itu. Dilaporkan dia mengatakan kepada istrinya Jean bahwa ia merasa harus berhenti sebagai manajer karena ia merasa bersalah atas bencana itu. Tapi istrinya mendesaknya untuk melanjutkan tugasnya untuk menghormati para pemain yang telah meninggal.
Selama menunggu Busby kembali, tim ditangani asisten manajer Jimmy Murphy, di mana saat pesawat United mengalami kecelakaan dia sedang menangani tim nasional Wales. Busby hadir saat United kalah dari Bolton Wanderers di final Piala FA tahun itu di Wembley. Busby kemudian melanjutkan tugas manajerial penuh pada musim berikutnya. Busby ditunjuk sebagai manajer sementara Skotlandia dan mengambil alih tim untuk dua pertandingan akhir tahun itu melawan Wales dan Irlandia Utara, memberikan permainan pertamanya bagi Denis Law.

 

Pasca-Tragedi Munich

Setelah kecelakaan itu, Busby kembali membangun tim dengan pemain yang selamat dari kecelakaan, termasuk Harry Gregg, Bobby Charlton dan Bill Foulkes. Dia juga membawa pemain dari klub lain – ini termasuk David Herd, Albert Quixall dan Denis Law. Striker Irlandia Utara George Best dibina oleh Bob Bishop dan akhirnya bermain untuk Man Utd saat bersedia menandatangani kontrak dengan staf pencari bakat klub Joe Armstrong.
(Manager Matt Busby greets Manchester United’s European Cup opponents Sarajevo at Ringway Airport, 1967)
Busby berhasil membangun keberhasilan united pascatragedi, ia menuntun United menang 3-1 atas Leicester City di final Piala FA 1963. United meraih juara liga tahun 1965 dan tahun 1967, dengan hanya mengalami kekalahan pada hari terakhir di musim 1967-68 yang menghentikan mereka untuk mempertahankan gelar.

 

Kejayaan Eropa dan Pensiun

Keberhasilan terbesar dalam karir Busby datang pada tanggal 29 Mei 1968, ketika United memenangkan Piala Eropa. Dia pensiun sebagai manajer setahun kemudian, tetapi tetap di klub sebagai direktur, menyerahkan tugas manajerial kepada Wilf McGuiness.
(July 1968: Sir Matt Busby poses with the Manchester United team and the European Cup)
Ketika McGuiness dipecat pada Desember 1970, Busby kembali menangani United sebagai manajer, tetapi tidak pernah ada pertanyaan untuk kembali sebagai manajer permanen. Ia tetap berada di klub sebagai direktur selama 11 tahun lebih, sebelum menjadi presiden pada tahun 1982. Busby dianugerahi CBE pada tahun 1958 menyusul kemenangan Piala Eropa 1968, sebelum dianugerahi sebagai Knight Commander of St Gregory oleh Paus pada tahun 1972.

Beberapa Tahun Kemudian dan Kematian

Pertandingan testimonial untuk Busby diadakan di Old Trafford pada tanggal 11 Agustus 1991, di mana Manchester United menampilkan pemain bintang generasi baru mereka seperti Mark Hughes dan Steve Bruce, melawan Republic of Ireland XI yang berakhir imbang 1-1. Busby disebut, bersama B.B. King dan Doris Day, dalam lagu Beatles, Dig It, dalam album Let It Be yang dirilis pada tahun 1970.
(Matt Busby at Wembley ahead of the European Cup final, 1968)
Busby meninggal pada tanggal 20 Januari 1994 di Rumah Sakit Alexandra di Cheadle, Manchester, dalam usia 84 tahun karena kanker. Ia dimakamkan di Southern Cemetery, Manchester, bersama istrinya, Jean, yang meninggal pada bulan Desember 1988, pada usia 80 tahun. Ia dimakamkan di “Roman Catholic, Section G, Grave 997″. Temannya Willie Satinoff, yang meninggal dalam kecelakaan Munich juga dimakamkan di pemakaman yang sama.
Pada tahun 1999, ketika United mengamankan treble (Premier League, Piala FA dan Liga Champions), merupakan ulang tahun Sir Matt Busby yang ke-90 tahun. Kemudian, pada tahun 2008, Manchester United memenangkan Liga Champions, adalah 50 tahun setelah tragedi Munich yang hampir menewaskan Busby, dan 40 tahun sejak kemenangan Busby sendiri di Eropa pada tahun 1968 di mana United mengalahkan Benfica.
(A street at Old Trafford is named after the legendary Manchester United manager Sir Matt Busby)
Sehari setelah peringatan 100 tahun kelahiran Busby, Manchester United bertanding melawan Barcelona di final Liga Champions 2009 namun kalah 2-0. Busby dilantik menerima penghargaan perdana English Football Hall of Fame pada tahun 2002 sebagai pengakuan atas pengaruhnya terhadap sepakbola Inggris. Sebagai penghargaan, pusat olahraga di Bellshill, tempat kelahirannya, menggunakan namanya dan dibuka untuk umum pada tahun 1995.
Pada tanggal 6 September 2009, digelar pertandingan Sir Matt Busby Shield yang mempertemukan antara Manchester United Reserves dan Motherwell (terletak hanya 2 mil dari tempat Busby lahir). Ini diselenggarakan di Fir Park untuk menandai 100 tahun sejak kelahirannya. Motherwell memenangkan pertandingan 1-0.

 

Penggambaran dalam Film dan Televisi

Karakter Busby diperankan oleh aktor Dougray Scott tahun 2011 dalam drama televisi “United”, yang menggambarkan kesuksesan Busby Babes dan kejadian tragedi Munich dan upaya membangun tim setelah kecelakaan yang dipimpin oleh Jimmy Murphy (David Tennant ) ketika menunggu Busby pulih dari cedera.
(Film “United” tahun 2011)
Namun, putra dari Busby, Sandy mengatakan kepada BBC bahwa ia merasa “jijik” dengan film tersebut. Dia mengkritik penggambaran mereka yang tidak akurat dalam menggambarkan almarhum ayahnya. Dia mengatakan bahwa karakter Busby, meskipun menjadi “manajer olahraga” yang pertama dalam sepakbola Inggris, tidak pernah terlihat dalam olahraga sepanjang film, bukan mengenakan mantel kulit unta dan topi fedora.
(Sir Matt Busby leaves Manchester United with a wave to the fans, 1969)

Statistik Karir

Karir sebagai Pemain

Club Season League Cup Charity Shield Total
Apps Goals Apps Goals Apps Goals Apps Goals
Manchester City 1928–29 0 0 0 0 0 0 0 0
1929–30 11 3 1 2 0 0 12 5
1930–31 20 0 1 0 0 0 21 0
1931–32 41 1 5 0 0 0 46 1
1932–33 39 1 7 1 0 0 46 2
1933–34 39 4 8 0 0 0 47 4
1934–35 35 1 1 0 1 0 37 1
1935–36 19 1 1 0 0 0 20 1
Total 204 11 24 3 1 0 229 14
Liverpool 1935–36 11 1 0 0 0 0 11 1
1936–37 29 1 1 0 0 0 30 1
1937–38 33 0 3 0 0 0 36 0
1938–39 42 1 3 0 0 0 45 1
Total 115 3 7 0 0 0 122 3
Career total 319 14 31 3 1 0 351 17
(Bobby Charlton (left) and Sir Matt Busby promote the record of the 1968 European Cup final commentary, 1969)

Karir sebagai Manager

Team Nat From To Record
G W D L GF GA Win %
Manchester United England 1 October 1945 4 June 1969 1,120 565 263 292 2,286 1,536 50.45
Great Britain United Kingdom July 1948 August 1948 4 2 0 2 9 11 50.00
Scotland Scotland September 1958 December 1958 6 1 2 3 7 12 16.67
Manchester United England 29 December 1970 8 June 1971 21 11 3 7 38 30 52.38
Total 1,151 579 268 304 2,340 1,589 50.30

(Manchester United’s George Best shows manager Sir Matt Busby his European Footballer of the Year award at Old Trafford, 1969)

Penghargaan

Pemain

Manchester City
  • FA Cup (1): 1933–34

Manager

Manchester United
  • First Division (5): 1951–52, 1955–56, 1956–57, 1964–65, 1966–67
  • FA Cup (2): 1947–48, 1962–63
  • FA Charity Shield (5): 1952, 1956, 1957, 1965, 1967
  • European Cup (1): 1967–68

Individual

  • PFA Merit Award: 1980
  • English Football Hall of Fame (Manager): 2002
  • European Hall of Fame (Manager): 2008

Orders and special awards

  • Commander of the Most Excellent Order of the British Empire (CBE): 1958
  • Knight Bachelor: 1968
  • Name checked by John Lennon in The Beatles’ song “Dig It”: 1970
  • Knight Commander (KCSG): 1972

0 komentar:

Posting Komentar

About